Kv optimum merupakan salah satu teknik
radiografi dengan menaikkan kv dari kv standar (kV
yang secara umum digunakan untuk membentuk suatu radiograf dan mampu
menghasilkan informasi diagnostik) tetapi dengan penggunaan maksimum kv
sebesar 90. Dalam penggunaan teknik kv optimum, kita masih dapat membedakan
antara tulang dan jaringan lunak. Tujuan pengunaan teknik kv optimum ini yaitu
untuk mengurangi penggunaan mAs agar lebih kecil dan dosis radiasi yang diterima pasien kecil karena dengan bertambahnya kV
maka daya tembus sinar-X semakin kuat, sehingga semakin sedikit sinar-X yang
diserap oleh bahan (kulit) Bushong, 1988. dibandingkan penggunaan
teknik yang normal.
Penggunaan teknik ini tidak bisa dilakukan
pada semua pemeriksaan radiografi, tetapi hanya pada pemeriksaan tertentu saja
seperti :
·
Pemeriksaan radiografi tulang kepala,
·
Pemeriksaan radiografi vertebrae,
·
Pemeriksaan radiografi abdomen,
·
Pemeriksaan Radiografi Thorax,
·
Pemeriksaan radiografi pelvis,
·
Pemeriksaan BNO-IVP,
·
Pemeriksaan OMD ( Oesophagus Maag
Duodenum ),
·
Pemeriksaan khusus seperti
Cholecystografi, Myelografi, Histerosalphingografi, Angiografi, dan Cor
Analisa.
penggunaan
teknik kv optimum ini juga mempunyai kelebihan dan kekurangan dalam penerapannya (menurut Glenda J Bryan edisi kedua halaman 22 ).
Adapun kelebihan dan kekurangannya sebagai berikut :
a. Kelebihan
menggunakan kv Optimum :
-
Penggunaan kV yang tinggi akan meminimalkan
dosis yang diterima oleh pasien, karena semakin tinggi kV semakin kuat daya
tembus sinar-X, sehingga semakin sedikit sinar-X yang diserap oleh bahan
(pasien).
-
Peningkatan kV yang diimbangi dengan
penurunan nilai mAs akan mengurangi pembebanan pesawat sinar-X sehingga umur
pesawat lebih panjang.
-
Penggunaan waktu eksposi yang singkat akan
meminimalkan ketidaktajaman akibat pergerakan.
-
Penggunaan teknik kV optimum akan
menghasilkan rentang densitas panjang sehingga datail yang dihasilkan tinggi.
b. Kekurangan
menggunakan kv optimum :
-
Radiasi hambur meningkat sehingga memerlukan grid
beratio tinggi.
-
Mengurangi detail dan kontras di struktur jaringan.
-
Dosis yang diterima gonad besar pada pemeriksaan
thoraks.
-
Penetrasi atau daya tembus beresiko besar untuk
pembuluh darah kecil.
-
Detail pada tulang kurang terutama pada foto-foto
tulang.
-
Pada tomogram memiliki kontras yang kurang baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar